Serunya Ikut RK Gamaska Universitas Tanjungpura

Artikel ini adalah copy-an dari blog saya yang sudah saya hapus yakni "www.perjalananrohaniadrean.blogspot.com dengan jumlah pengunjung 155


Persiapan keberangkatan
Nama Organisasi      : Gamaska (Keluarga Mahasiswa Katolik)
Ketua Gamaska        : Yuvensius
Nama Fakultas         : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Nama Universitas    : Universitas Tanjungpura (Untan)
Nama Kegiatan        : RK (Retret Kepemimpinan)
Tema                    : ”Pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, atau penguasanya.”
Tanggal                    : 21-23 Maret 2014
Ketua Panitia RK    : Viter Fungkar
Kegembiraan dan kebersamaan dalam keluarga Gamaska serta pengalaman yang sangat berharga itulah yang terucap dan terasakan saat usai mengikuti kegiatan RK. Jumat 21 Maret 2014 adalah hari pertama dimulainya kegiatan tersebut, pagi itu saya terbangun dari tidur  pukul 05:45 dan siap dijemput oleh abang ketua Kring Bartolomeus yaitu Abang Baras Banyu, padahal waktu untuk melakukan registrasi adalah pukul 06:00-07:00 WIB, terlebih lagi saya yang tempat tinggalnya jauh dari kampus yaitu sekitar  20 menitan harus terburu-buru menyiapkan segala perlengkapan. Tidak lama kemudian Abang Baras Banyu pun datang menjemput saya, setelah itu kami berangkat dan tiba di kampus pukul 06:54 WIB, Terlihat teman-teman sudah berbaris rapi dan masing-masing sudah mengenakan Id Card yang bergantung di depan dadanya, walaupun ada juga yang masih terlihat sedang melakukan registrasi. Setelah registrasi selesai, Saya dan teman-teman yang diarahkan oleh PM (Pengarah Masa) untuk berkumpul di depan kantor FKIP untan untuk mengadakan upacara pelepasan peserta RK. Sebelum upacara dimulai, Id Card semua peserta dilepaskan kembali. Tiba saatnya pada sesi kata sambutan, pada kesempatan itu ketua Panitia RK Viter Fungkar mengatakan “tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah melatih kepemimpinan kalian dan menyatukan semua keluarga Mahasiswa Katolik yang ada di FKIP Untan.” Begitu juga hal yang sama diucapkan kembali  oleh ketua Gamaska  Yuvensius ketika memberikan kata sambutan. Tak lama kemudian pemasangan  Id Card kepada peserta yang diwakili oleh dua orang peserta RK (1 laki-laki dan 1 perempuan) menandakan bahwa upacara pun selesai dan kegiatan RK resmi dibuka oleh Dekan 1 FKIP Untan.
Ketua panitia pun membubarkan barisan dan tibalah segera kami berangkat dari kampus menggunakan bus. Ketika di dalam bus bangku sudah terlihat penuh, saya melihat teman perempuan ada yang berdiri karena kekurangan tempat duduk, saya mengizinkan dia untuk duduk menggantikan saya dan saya pun berdiri. Melihat hal itu teman saya Riko (Prodi Pendidikan Fisika) satu Kring (Bartolomeus) yang mungkin merasa kasihan dengan saya dia berkata “nanti kalau kau udah capek bilang ya, kita gantian” . Saya menolehnya dan berkata dalam hati “Ya Tuhan, Betapa mulia dan baiknya teman saya ini”. Pertengahan perjalanan saya merasa sangat letih dan saya rasa inilah tiba saatnya untuk bergantian dengan teman saya Riko, sehingga saya diizinkan untuk mengganti posisinya yang duduk di kursi mobil. Perjalanan panjang kami lalui, tiba saatnya kami tiba di Menjalin tempat pelaksanaan kegiatan RK, terlihat Gereja besar dan asrama, kami kembali berbaris untuk melaksanakan upacara penyambutan peserta RK dengan pemotongan pita yang terpasang di tengah jalan menuju asrama oleh ketua panitia RK. Setelah itu kami di bagikan kamar, ternyata saya mendapatkan kamar 2 bersama teman saya yang satu kontrakan yaitu Letus (Prodi pendidikan Biologi), ada juga Meki (Prodi Pendidikan Matematika) teman yang sudah lama saya kenal.
Ada beberapa kegiatan yang kami lakukan pada hari pertama yaitu sebagai berikut:  makan, mandi, setelah itu kami berkumpul di aula untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh Frater Ludi yang bertemakan “Kepemimpinan” di situ kami belajar dari Semut yang tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, dan penguasanya tetapi semut bertanggung jawab atas dirinya, dan tetap bekerja tanpa adanya bersantai, bukankah kita manusia yang mau bekerja ketika ada atasan kita yang melihat? Ketika disuruh oleh atasan kita? Sangatlah tidak baik dan tidak terpuji. Semut juga mempunyai komunikasi dan kerjasama yang bagus dan kompak, dengan bukti semut berkumpul bersama-sama menggerumuni dan memakan makanan secara bersamaan. Bahkan, semut juga mampu menganggkat makanan yang beratnya berkali lipat dari berat  badannya, itu karena mereka bekerjasama menyatukan kekuatan mereka. Selain materi tentang kepemimpinana kami juga diberikan materi tentang Komunikasi - Public Speaking oleh Kak Flo, inti dari materi ini ialah kami diajarkan bagaimana cara berkomuikasi di depan umum, bukan hanya sekadar kata-kata yang diucapkan tetapi bahasa tubuh kita juga harus berperan aktif, kita juga harus membangun komunikasi yang efektif dengan pendengar, serta apa saja hal yang dihindari ketika berbicara di depan umum seperti: membaca teks sepenuhnya sehingga terkesan membosankan, kita juga tidak boleh terlalu serius, sesekalilah memberikan humor dan banyak lagi hal lainnya. Setelah itu kami diberikan materi tentang sejarah Gamaska oleh Kakak Ree-Cha tentang bagaimana sejarah berdirinya Gamaska di FKIP untan yang ternyata prosesnya sangatlah berat dan penuh perjuangan. Tibalah malam dan bulan bersinar menggantikan matahari, tiba saatnya kami akan tidur namun sebelum itu kami diberi renungan oleh Frater pendamping (Ludi).
Hari Kedua...Ada banyak kegiatan yang kami lakukan pada hari kedua diantaranya: senam pagi, mandi, sarapan, renungan pagi, jalan salib, pengakuan dosa, makan siang, mendengarkan materi tentang Melihat Pemimpin-pemimpin Dunia yang disampaikan oleh Kakak Cornelia Oda, S.Pd. intinya di situ kami diajarkan untuk melihat contoh-contoh dan sikap baik dari pemimpin dunia bagaimana mereka bisa menjadi pemimpin yang terkenal dan bijaksana. Kemudian ada materi tentang Rapat oleh Hermanto mantan ketua Gamaska di situ kami diajarkan tentang pelaksaan dan pola-pola dalam rapat,  serta materi tentang Debat oleh abang Suliono, di situ kami diajarkan pelaksanaan dan pola-pola dalam berdebat dengan orang lain pada acara debat resmi. Hari kedua  ini, ada hal baru yang saya dapatkan, yaitu setidaknya merasakan sedikit penderitaan yang dialami yesus ketika akan disalibkan, perhentian demi perhentian kami lewati bersama teman-teman kelompok kami yaitu Bartolomeus dan Benediktus. Dari perhentian kedua kami di perintahkan oleh kakak-kakak dan abang-abang panitia RK untuk memikul sepotong kayu yang lumayan besar, kayu itu diibaratkan Salib yang Yesus pikul, perjalanan terus kami lewati menuju pos-pos (ibaratkan perhentian-perhentian) tiba waktunya diperhentian ketiga Yesus jatuh pertama kalinya di bawah salib, di situ saya sempat meneteskan air mata karena saya ditanyakan oleh satu diantara Abang panitia seperti ini “Apa masalah yang paling berat dalam hidupmu?” Saya menjawab “ketika saya ditinggalkan oleh Ayah saya.” Pertanyaan-pertanyaan dan renungan yang membuat saya tidak bisa menahan kesedihan itu terus saja diberikan oleh mereka, tibalah waktunya Jalan Salib pun selesai, setelah itu saya yang belum pernah mengakui dosa di hadapan Pastor, menjadi berani dan mau mengakui dosa dengan niat yang tulus dan kerendahan hati saya siap mengakui dosa saya di hadapan Pastor. Sekali lagi, inilah satu diantara hal baru yang saya dapatkan ketika mengikuti RK, bahkan bukan hanya saya. Ternyata, teman-teman yang lain ada juga yang belum pernah mengakui dosa di hadapan Pastor.
Hari ketiga...Hari ini, suatu keberuntungan bagi saya karena dibangunkan sekitar pukul 00:50 WIB jadi lebih banyak waktu untuk tidur dibandingkan teman-teman yang dibangunkan sekitar pukul 01:00 WIB,  ide panitia kami dibangunkan satu, dua, atau tiga orang dalam satu kamar tanpa sepengetahuan teman yang lain dalam satu kamar. Dengan senang hati kami yang dari berbagai kring, menjadi satu kelompok dan kami kelompok terakhir (14) dengan personel saya Adrean dan teman saya, Julianus, Sepri, Yopita, Heni, Mis. Berbagai permainan dan simulasi kami lewati dan kami ambil maknanya bagaimana menjadi seorang pemimpin, tiba saatnya kami berkumpul kembali, saya dan teman-teman saya yang datang terlambat, nama saya langsung di panggil  yang tandanya mengaktifkan maskot saya lalu saya pun  menampilkan maskot di depan teman-teman, terdengar tawa dari teman-teman. Setelah Outbound, kami pun mandi lalu makan kemudian persiapan penampilan karya Seni dan Yel-yel, saya dan teman-teman saya yang ketika diberikan waktu selalu berlatih yel-yel yang belum juga terselesaikan karena susahnya menyatukan pendapat sehingga waktu untuk latihan drama tidak ada, terlihat penampilan kami apa adanya, tanpa persiapan. Wah, sedikit malu. Tapi, tidak mengapa, tampil tidak harus sempurna karena waktu yang diberikan pun sedikit, walaupun ada teman-teman yang menurut saya tampil dengan sedikit sukses dan itu patut saya apresiasikan penampilan kelompok Simon contohnya (teman satu kelas dan prodi yang sama yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia). lalu kemudian tibalah acara pemilihan King dan Queen peserta RK 2014, tidak disangka saya masuk dalam kategori 6 peserta (3 laki-laki dan 3 wanita) terbaik dan kami berdiri di depan lalu diberikan pertanyaan, pertanyaan pun kami jawab, tak lama kemudian tibalah kami berenam diperintahkan untuk menutup mata, bagi yang berhak terpilih kepalanya akan di kenakan  mahkota, terdengar suara dari teman-teman lain yang sangat dahsyat meneriakkan dan memberikan tepuk tangan kepada peserta terpilih. Wah, setelah membuka mata ternyata teman saya yang terpilih, terlihat mahkota terpasang di atas kepalanya, dan saya memberikan ucapan selamat dan salam yang erat.    Setelah itu, berlangsunglah kegiatan yang luar biasa, yang tidak pernah saya bayangkan, yaitu acara pembasuhan kaki, terlihat kakak dan abang membasuh kaki kami adik-adiknya (seperti halnya Yesus membasuh kaki murid-muridnya) sehingga terciptalah ada banyak peserta yang merasa terharu dan menangis terlebih lagi peserta perempuan, pelukan erat dan mesra terlihat di waktu itu menggambarkan kecintaan dan kasih sayang antara peserta dan panitia. Lagi-lagi hal baru yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan RK pada waktu itu. Setelah itu kami makan bersama antara panitia dan peserta dengan beralaskan daun pisang terlihat suasana tawa, gembira dan kebersamaan meliputi suasana pada waktu itu, tak lama kemudian tibalah waktunya kami untuk pulang di pontianak.
Sekian dulu cerita dari Saya...
Lihat juga foto lainnya di bawah ini, klik untuk memperbesarkan tampilan.

Post a Comment for "Serunya Ikut RK Gamaska Universitas Tanjungpura"